
Dari informasi yang dihimpun Radarmas, bayi yang diperkirakan berumur tiga hari ini tergeletak di teras rumah milik Suharsono (33), warga RT 06 RW 01, Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara.
Suharsono menuturkan, sekitar pukul 22.15 dia berniat tidur. Namun tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara tangisan bayi dari teras rumahnya. Mendegar suara bayi menangis, dia pun mengintip dari jendela rumahnya bersama istrinya, Diah Ari (40).
Betapa terkejutnya Suharsono saat melihat ada sesosok bayi yang tergeletak di teras dengan berbalut jarit batik warna hitam. Melihat hal itu, Suharsono langsung keluar rumah dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
“Tadinya mau tidur, tidak ada lima menit saya dengar suara bayi. Tapi sebelumnya tidak mendengar ada suara motor atau apa. Setelah saya intip dari jendela, ternyata ada bayi menangis di teras. Karena saya takut, akhirnya minta tolong warga,” tuturnya
Tetangga Suharsono, Wahyuni (50) yang mendengar suara tangis bayi segera mendatangi rumah Suharsono dan membopong bayi malang tersebut. “Saya juga dengar ada suara bayi menangis, lalu Pak Suharsono teriak minta tolong. Saya langsung lari kesini (rumah Suharsono, red) lalu membawa bayi ini ke rumah,” ujarnya.
Wahyuni menuturkan, saat ditemukan, kondisi masih agak kotor seperti hanya dilap menggunakan tisu. “Tali pusarnya juga masih basah,” katanya.
Peristiwa ini pun segera dilaporkan kepada Ketua RT dan Polsek Purwokerto Utara. Polisi yang mendatangi lokasi segera membawa bayi ke RS Bunda Arif. Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi dalam keadaan sehat dan diperkirakan berumur tiga hari.
“Kondisinya sehat, beratnya 2,65 kg dan panjangnya 47 cm,” kata Kapolsek Purwokerto Utara Kompol Edhy Purwanto melalui Wakapolsek Purwokerto Utara AKP Achmad Mudianto.
Achmad melanjutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan bayi. “Sementara kami masih menyelidiki siapa yang tega menelantarkan bayi,” katanya.
Untuk masalah adopsi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Sosial. “Untuk masalah adopsi nantinya kami serahkan ke Dinsos,” ujarnya. (ali/sus)